Rabu, 29 Juli 2009

El - Nino


El-Nino berasal dari bahasa Spanyol yang berarti bocah lelaki (anak laki-laki kecil). Istilah ini biasanya digunakan oleh para nelayan Peru untuk menggambarkan munculnya arus laut yang hangat di perairan lepas pantai Amerika Selatan di sekitar perbatasan Peru dan Ekuador, yang terjadi sekitar hari natal. Hari ini dikaitkan dengan petunjuk datangnya bocah laki – laki (anak Tuhan).
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh El-Nino terhadap para nelayan Peru dan Ekuador, terlebih dahulu perlu diketahui mengenai proses upwelling yakni pergerakan air dingin dari dasar laut ke permukaan. Bertahun – tahun lamanya air dingin dari dasar laut didorong naik mendekati permukaan. Air ini kaya akan phytoplankton yang merupakan sumber makanan bagi ikan – ikan kecil.
Arus El-Nino yang hangat untuk sementara waktu menggantikan tempat upwelling air dingin yang kaya akan gizi laut, sehingga mengurangi sumber makanan ikan – ikan kecil dan pada akhirnya mengurangi panen ikan. Terkadang proses pemanasan sangat kuat sehingga merusak panen ikan. Hal ini terjadi setiap tiga sampai delapan tahun sekali.

download

Sabtu, 16 Agustus 2008

Sistem Komunikasi Satelit pada Wedis Pilot Briefing System di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai Denpasar.


Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mengemban tugas dan fungsi untuk melaksanakan kegiatan pengamatan, pengumpulan, penyebaran, dan pengolahan data, serta analisis dan prakiraan keadaan cuaca di Indonesia. Selain itu di bidang penerbangan, tugas dan fungsi BMG tidak kalah pentingnya yaitu untuk memberikan pelayanan jasa meteorologi bagi penerbangan. Tugas dan Fungsi tersebut dilaksanakan oleh stasiun – stasiun meteorologi penerbangan yang ada di Bandar Udara – Bandar Udara di seluruh Indonesia. Salah satu perangkat sistem yang digunakan untuk memberikan pelayanan jasa yang berupa informasi – informasi meteorologi bagi penerbangan adalah Wedis Aviation Weather Forecast System.
Wedis Aviation Weather Forecast System adalah sistem tunggal untuk mendistribusikan dan menampilkan semua informasi meteorologi penerbangan ke dalam satu folder rencana penerbangan yang sangat berguna bagi pilot pesawat untuk menentukan route penerbangannya . Informasi – informasi ini didapatkan dari sistem komunikasi satelit internasional yang disebut International Sattelite Communication System (ISCS) yang merupakan produk dari World Area Forecast System (WAFS), program kerjasama antara World Meteorology Organisation (WMO) dengan International Civil Aviation Organization (ICAO).
Layanan ISCS memanfaatkan teknologi komunikasi satelit berkecepatan tinggi yang dapat menjangkau seluruh dunia. Layanan ISCS untuk wilayah Samudera Pasifik dan Asia Timur termasuk Indonesia memanfaatkan jasa satelit telekomunikasi Intelsat 701 yang berlokasi pada 1800 BT dan mencakup area 1050 BT hingga 1100 BB. Untuk dapat mengakses informasi dari ISCS, di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai Denpasar dibangun sebuah Personal Earth Station (PES) yang terdiri dari antena VSAT berdiameter 2,4 meter yang dihubungkan ke modem L-Band CDM-570/570L dan tiga buah perangkat komputer untuk mengolah dan menampilkan informasi – informasi cuaca dari ISCS tersebut.

download

Sabtu, 07 Juni 2008

Tips : Mau maen FIFA Manager 2008 tp komputer kita jadul ? miskin amat sih loe ! hua.. ha..haaa


FM2008 khan lg ngetrend nih,.. nah buat anda yg mau maen FM 2008 tp komputernya jadul ato spec tidak memenuhi syarat, gak usah kuatir ato buru2 nagmbil tali jemuran, mau bunuh dirii eitt jgn dulu dah gak doyan apa makan nasi pecel ,, tenang semua masalah ada jalan pemecahannya ,.. orang indonesia tu khan jago kalo masalah ngakal2in ,... mkanaya korupsi merajalela bro, he hehe ,.. di FM khan spec minimalnya hrs 512 GB, VGA 64 MB, nah kalo spec qt kurang caranya instal dulu FMnya di HD qt,.. ( kalo gak punya DVD rom jg ya usaha kek pinjem temen tetangga atau nyolong di toko komputer kek,..) kalo uda ke instal pilih icon FIFA MANAGER 2008.exe klik kanan di properties nanti klik advance nah di situ ada optionnya kalo qt pengen milih resolusi untuk VGA qt yg lebih rendah tinggal pilih aja, tp sebelumya virtual memory qt gedein dulu sampe maximal biasanya sih 2 GB, nah selamat mencoba,.. spec komputer yg gua pake HD 80 GB, RAM 256 MB,VGA onboard, MB Asus P5PEVM, kalo gak bisa juga ya jgn salahin gue lo usaha kek cari pinjemin ke bank buat upgrade komputer loe he,, he he just kidding just 4 laugh...

Selasa, 11 Maret 2008


Republika Online
Minggu, 06 Januari 2008

'Keajaiban' Ayat-Ayat Cinta

Ahmadun Yosi Herfanda,
Redaktur sastra Republika

Hari ini, Ahad 6 Januari 2008, novelis Habiburrahman El-Shirazy, mendapat penghargaan sebagai Novelis No 1 Tahun 2007 dari Insani Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Beberapa hari lalu, 4 Januari 2008, Habiburrahman 'dinobatkan' sebagai salah satu Tokoh Perubahan 2007 oleh Republika.

Kedua penghargaan tersebut diraih Habiburrahman berkat novelnya, Ayat-Ayat Cinta (AAC, 2004). Novel bergaya 'romantisme Islami' ini tidak hanya berhasil meraih predikat megabestseller (dan kini dalam kurun tiga tahun terjual 400 ribu eksemplar), tapi juga menyuarakan moral, keteladanan, kearifan hidup, dan solidaritas sosial, yang mampu mencerahkan nurani pembacanya.

Dan, dengan dibaca oleh lebih dari 800 ribu orang (rata-rata satu eksemplar novel minimal dibaca oleh dua orang), novel tersebut dianggap ikut mendorong proses perubahan sosial atau proses pencerahan moral ke arah yang lebih baik. Kang Abik panggilan akrab Habiburrahman menyebutnya sebagai 'novel pembangun jiwa'.

Sejak novel AAC terbit dan bestseller, sederet penghargaan atas novel tersebut telah diraih Kang Abik. Tahun 2005, dia meraih Pena Award untuk kategori Novel Terpuji Nasional. Pada tahun yang sama, novel tersebut meraih The Most Favourite Books and Writer 2005 mengalahkan serial Harry Potter versi Majalah Muslimah. Kemudian, terpilih sebagai Novel Dewasa Terbaik dalam Islamic Book Fair 2006.

Mengingat kekuatan ceritanya, pesan moral yang dibawanya, dan kenyataan bahwa ternyata novel tersebut diapresiasi oleh lebih dari 800 ribu pembaca, kiranya sangat layak untuk diajukan ke panitia penghargaan-penghargaan sastra yang lebih tinggi di tingkat Asia Tenggara, semacam Penghargaan Mastera dan SEA Write Awards.

Dari kisah cintanya, sejumlah pengamat sastra Indonesia sempat memasukkan AAC ke dalam kategori novel pop, atau novel pop-Islami. Tapi, mungkin lebih tepat menyebutnya sebagai novel neo-romantik yang Islami atau bergaya romantisme Islam, yang segera mengingatkan kita pada karya-karya Buya Hamka, terutama novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

Kebetulan, Buya Hamka dan Kang Abik sama-sama ustadz dengan basis moral santri yang sangat kuat. Karena itu, dalam beberapa diskusi dan tulisan, saya pernah menyebut Kang Abik sebagai 'reinkarnasi Hamka' atau 'Hamka Abad 21'. Keduanya sama-sama menggarap masalah cinta dengan pendekatan yang sama-sama Islami, dan sama-sama mampu memikat keharuan pembaca. Namun, sastrawan negara Malaysia yang juga pengagum Hamka, A Samad Said, lebih mendekatkannya dengan novel Tunggu Teduh Dulu (TTD, 2004) karya Faisal Tehrani.

Memang, seperti temuan Samad Said, novel AAC tidak banyak memiliki persamaan dengan novel-novel Hamka. Hamka menulis kisah cinta yang terhalang adat dan perbedaan derajat. Sedang Kang Abik menempatkan adat dan budaya hanya sebagai latar multikultural. Persoalan adat memang telah terlewati oleh generasi Kang Abik, yang terepresentasi melalui tokoh Fahri. Yang menyamakan keduanya adalah pendekatan dan latar agamanya.

Karena itu, Samad Said lebih mendekatkan novel AAC dengan TTD. Kedua penulisnya berlatar belakang agama yang sama, sama-sama berisi kisah cinta yang tertib (Islami) di tengah maraknya fiksi cinta yang seronok, sama-sama tentang cinta segi tiga, dan sama-sama novel pembangun jiwa. Bedanya, tokoh utama AAC lelaki (Fahri), sedangkan tokoh utama TTD perempuan (Salsabila). Uniknya, keduanya terbit pada tahun yang sama, 2004.

Novel Ayat-Ayat Cinta (2004), mungkin, adalah sebuah keajaiban. Novel pertama seorang penulis muda, tapi mampu meraih posisi megabestseller nasional dalam waktu sangat singkat, melampaui Saman --novel sekuler karya Ayu Utami. Sebuah keajaiban yang memancar dari suara moral, dari kepatuhan terhadap ajaran-ajaran agama. Dalam Alquran, Tuhan telah berpesan, barangsiapa membela agama Allah, maka Allah akan menolongnya dan melimpahkan rezeki baginya.

Dari sisi finansial pun tampak adanya keajaiban. Hingga saat ini, Ayat-Ayat Cinta telah memasukkan royalti lebih dari Rp 1,5 miliar bagi Kang Abik. Perhitungan kasarnya, dengan harga jual rata-rata Rp 43 ribu per eksemplar (setelah didiskon 10 persen), dan dengan royalti 12 persen, jika 350 ribu eksemplar terjual habis, maka Kang Abik akan mengantongi royalti Rp 1,8 miliar.

Bagi penulis Indonesia, jumlah royalti itu tentu sangat spektakuler, dan terbesar sepanjang sejarah royalti penulis Indonesia. Belum lagi royalti dari edisi Malaysia, pembelian hak cipta untuk film (novel itu telah difilmkan), dan edisi bahasa Inggrisnya nanti.

Melalui AAC, Kang Abik telah membuktikan, bahwa seorang penulis Indonesia bisa menjadi kaya hanya dari sebuah novel. Dan, luar biasanya, Kang Abik tetap hidup sederhana, bahkan tidak tergiur untuk membeli mobil mewah misalnya. Karena, hampir semua royalti dari novelnya itu dimanfaatkannya untuk membangun pesantren karya dan wirausaha, Pesantren Basmalla.

Dengan begitu, membeli novel AAC berarti ikut ber-amar ma'ruf nahi munkar bersama Kang Abik. Maka, dari sisi kemaslahatannya tersebut, tepatlah kalau Insani Undip menobatkannya sebagai novelis nomor satu di Indonesia saat ini.

Kamis, 06 Maret 2008


Republika On-line
Minggu, 13 Januari 2008
Chichen Itza
Peradaban Berdarah


Bangunan menjulang itu tampak begitu apik terawat. Asri. Dikelilingi hamparan rumput hijau, UNESCO menahbiskan kuil batu pualam ini sebagai situs warisan dunia (world heritage sites). Tapi tontonlah terlebih dahulu Apocalypto. Film nominasi Piala Oscar tahun 2006 arahan Mel Gibson ini dijamin bakal membikin Anda tercekat, jika tidak merinding menatap foto Piramida Kukulcan -- sang bangunan tadi.

Kukulcan adalah pusat kegiatan spiritual dan politik suku Maya, sebuah komunitas manusia yang digambarkan dalam Apocalypto sebagai haus darah. Dipimpin oleh para tiran serupa kaisar Nero di Roma yang membakar penduduknya sendiri, pimpinan suku Maya memenggal kepala warganya dari atap kuil. Lantas menggelindingkannya di antara anak tangga. Begitulah Apocalypto menggambarkan peristiwa setengah milenium lampau di Chichen Itza.

Chichen Itza. Nama ini mencuat ke permukaan ketika pada awal Juli 2007 lalu dunia mendapuknya sebagai Tujuh Keajaiban Dunia yang Baru (The New Seven Wonders of the World). Chichen Itza -- dalam bahasa Indian kuno berarti 'di dekat mata air Itza' -- adalah sebuah kompleks megalitik bangsa Maya yang dibangun sejak 600 sebelum masehi, terletak di Semenanjung Yucatan (kini Meksiko).

Sebagai sebuah kompleks megalitik, Chichen Itza ditegakki sejumlah bangunan. Piramida Kukulcan adalah salah satunya dan satu-satunya yang paling mencerminkan kemutakhiran ilmu sipil bangsa kuno Maya. Selain Kukulcan, kompleks Chitchen Itza dihuni pula Kuil Seribu Ksatria, Lapangan Bola Besar, Kuil para Pendeta Tertinggi, tempat observasi El Caracol, kompleks bangunan Las Monjas, dan gedung tulisan rahasia Akab Dzib.

Adalah El-Castilo -- sebutan untuk Piramida Kukulkan -- simbol kegemilangan peradaban suku Maya, sebuah peradaban terbesar di selatan Amerika kala itu. Piramida Kukulkan dijejali ratusan anak tangga di keempat sisinya sebagai perantara menuju puncak. Di puncak terdapat jalan masuk menuju ruangan Mahkota Batu Jaguar Raja Kukulka yang bercat merah.

Di puncak pula horor itu terjadi : segelintir penduduk Maya dipaksa antre, ditutup matanya, lantas dipancung. Toh, ratusan penduduk Maya lainnya menyoraki dari bawah. Mereka lega sebab dengan cara inilah para dewa diyakini bakal berhenti murka. Inilah ritual pengorbanan manusia.

Banjir darah memiliki akarnya sendiri di Chichen Itza. Terhampar di utara Semenanjung Yukatan yang kering, Chichen Itza tak mempunyai sungai bawah tanah. Krisis air menjadi rutinitas. Di saat genting itulah nalar primitif mereka bekerja : bagaimana supaya sang dewa hujan, Chaac, terus bermurah hati? Jawabnya adalah tumbal manusia.

Dan peristiwa berdarah itu terjadi di sana sini, bukan hanya di Piramida Kukulcan. Di daerah Chicen para arkeolog menemukan bekas dua sumur alami yang dinamai cenote. Di cenote terbesar, Sagrado, pada 1904, konsul jenderal AS di Meksiko menemukan pelbagai artefak berbahan emas, permata, tembikar, dupa dan termasuk tulang belulang manusia.

Ketika dibangun pada 600 SM, Chichen Itza adalah kompleks yang dikuasai kaum Yukatan. Perang saudara tahun 1221 mengakhiri dominasi kaum ini. Kekuasaan berpindah tangan ke suku Maya. Pertempuran sengit tahun itu sempat menyulut kebakaran hebat di Kuil Seribu Ksatria dan luluh lantaknya Pasar Besar Chichen Itza.

Kejatuhan peradaban Maya -- secara sepintas ditayangkan dalam /Apocalypto/ -- terjadi ketika perahu-perahu layar milik para penakluk Spanyol merapat di semenanjung Yukatan pada 1531. Baru 17 tahun kemudian Spanyol benar-benar membuat mereka bertekuk lutut.

Sabtu, 01 Maret 2008

MISI KEJI AMERIKA UNTUK DUNIA

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Siti Fadilah Supari, menguak konspirasi Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengembangkan senjata biologi dari virus flu burung, avian influenza (H5N1).

Setelah virus maut itu menyebar dan menghantui dunia, perusahaan-perusahaan dari negara maju memproduksi vaksin dan menjual ke pasaran dengan harga mahal di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Konspirasi ini diungkapkan Siti Fadilah dalam bukunya berjudul “Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung” yang diluncurkan di Hotel Borobudur, Jakarta, 6 Februari lalu. Selain dalam edisi bahasa Indonesia, Siti meluncurkan buku yang sama dalam versi bahasa Inggris “It’s Time for the World to Change”.

Dalam bukunya, Siti menuding konspirasi negara adi kuasa itu mencari kesempatan dalam kesempitan pada penyebaran virus avian influenza (H5N1). “Saya mengira mereka mencari keuntungan dari penyebaran flu burung dengan menjual vaksin ke negara kita,” ujar Siti.

Ditanya kegerahan petinggi WHO terhadap isi bukunya itu, Siti tampak berapi-api menunjukkan semangat patriotisme ke-Indonesia-annya. “Kalau mereka gerah, monggo mawon. Betul apa nggak mari kita buktikan. Kita bukan saja dibikin gerah, tetapi juga kelaparan dan kemiskinan. Negara-negara maju menidas kita, lewat WTO, lewat Freeport dan lain-lain. Coba kalau tidak ada, kita sudah kaya!” katanya, Kamis (21/2).

Menkes mengatakan, edisi perdana bukunya dicetak masing-masing 1.000 eksemplar untuk cetakan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Total sebanyak 2.000 buku. Buku itu berisi catatan harian Siti Fadilah Supari selama mengupayakan perubahan mekanisme pertukaran virus dunia yang sudah berlaku selama lebih dari 50 tahun, yang dinilai tidak adil, tidak transparan dan tidak mengakomodir kepentingan negara berkembang.

Buku itu juga memuat berbagai fakta tentang nasib sampel virus flu burung strain Indonesia yang dikirim ke Laboratorium Pusat Kolaborasi WHO, seperti adanya informasi bahwa sampel virus itu disimpan di laboratorium Los Alamos yang berada di bawah Kementerian Pertahanan AS (Pentagon), dan kekhawatiran sampel virus itu akan dikembangkan menjadi senjata biologis.

Menurut dia, saat ini banyak yang meminta sehingga dalam waktu dekat dia akan melakukan cetakan kedua dalam jumlah besar.

“Saya akan cetak dalam jumlah besar, Minggu depan sudah naik cetak,” ujar Siti.

Selain mencetak ulang bukunya, perempuan kelahiran Solo, 6 November 1950, ini mengaku telah menyiapkan buku jilid kedua.

Di dalam buku jilid kedua, Siti akan membeberkan semua pengalamannya. “Bagaimana saya mengirimkan 58 virus, tapi saya dikirimi virus yang sudah berubah dalam bentuk kelontongan. Virus yang saya kirimkan diubah-ubah pemerintahan George Bush!” ujar ibu tiga anak itu.

Siti enggan berkomentar permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memintanya menarik buku dari perederan. Menurut dia, bukunya sudah habis. Versi bahasa Indonesia sekitar 500 buku dibagikan-bagikan gratis, sebagian dijual di toko buku.

Situs berita Australia, The Age, mengutip buku Siti Fadilah mengulas bagaimana pemerintah Amerika Serikat dan WHO berkonpirasi mengembangkan senjata biologi dari penyebaran virus H5N1 dengan memproduksi senjata biologi.

Rabu (20/2) lalu, Menkes berkunjung ke Departemen Pertahanan. Seusai pertemuan itu berembus isu yang menyebutkan, pemerintah AS mendesak pemerintah Indonesia mencabut atau menarik buku karya Siti dari pasaran.

Jika pemerintah bersedia menarik buku itu, pemerintah AS menjanjikan imbalan peralatan militer berupa senjata berat atau tank. Ketika isu ini dikonfirmasi kepada Menteri Pertahanan, Juwono Sudarsono, dia tidak memberi pernyataan. “Saya no comment untuk itu,” kata Juwono usai mengikuti rapat terbatas di Depkeu, kemarin.

Buntut bukunya yang membuat heboh negara barat, Siti Fadilah pun mendatangi Badan Intelijen Negara (BIN). Ahli jantung itu mengaku menjelaskan tentang bukunya pada edisi bahas Inggris. Menurut Siti, dalam buku edisi bahasa Inggris ada kalimat yang harus diedit karena tidak cocok dengan bahasa Indonesia. Dia telah mencek satu per satu dan menemukan kesalahan-kesalahan yang cukup banyak dan krusial dalam penerjemahannya.

Misalnya, ada istilah atau kata yang diiterjemahkan ke dalam versi Inggris dengan tendensi ke US Government. “Padahal, saya tidak pernah meng-accused suatu negara mana pun,” tuturnya. Sedangkan dalam buku versi bahasa Indonesia, tuduhan itu sama sekali tidak ada. Karenanya dia menilai kesalahan itu pada penerjemah, bukan pada dirinya.

Pengamat politik, Fadli Zon menilai, ditariknya buku karya Menkes versi Inggris memunculkan spekulasi Indonesia sedang dipermainkan barat, sehingga muncul adanya salah penerjemahan. “Kecenderungannya, perusahaan-perusahaan besar multinasional dalam kasus flu burung memiliki kepentingan sendiri-sendiri. Perlu diketahui, kepentingan sendiri bukanlah kepentingan Indonesia,” ujar sahabat Prabowo Subianto itu.

Kepentingan mereka, sebut Fadli, adalah memasarkan vaksin (flu burung) bagaimana memasarkan anti viral kepada Indonesia karena dianggap sebagai bangsa yang besar. Sudah seharusnya, Indonesia bisa mengembangkan anti-viral yang akan dipakai sendiri.

“Adanya upaya penarikan buku itu mengisyaratkan lembaga-lembaga internasional atau badan internasional keberatan dengan isi buku itu karena secara langsung menuduh mereka,” jelas Fadli Zon. *

EDISI BAHASA INGGRIS AKAN DITARIK : Jakarta - Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari akan menarik peredaran dan merevisi versi berbahasa Inggris dari buku perdananya “It’s Time for the World to Change”, menyusul adanya sangkalan dari pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai beberapa fakta di dalam buku itu.

"Yang bahasa Inggris ditarik, yang berbahasa Indonesia tidak karena justru (dalam buku) bahasa Inggris itu, ada kalimat-kalimat yang harus diedit karena tidak sesuai dengan versi Indonesianya," kata Siti Fadilah di Jakarta, Kamis, tentang buku perdananya yang diluncurkan di Jakarta, Rabu malam (6/2).

Ia mengemukakan hal itu menanggapi protes dan sangkalan yang disampaikan oleh pejabat WHO mengenai beberapa fakta tentang perjalanan sampel virus flu burung strain Indonesia yang ditulis perempuan kelahiran Solo, Jawa Tengah, itu dalam buku perdananya.

Namun, Siti Fadilah mengatakan sekitar 1.000 eksemplar buku edisi pertama yang sudah terjual sudah tidak bisa ditarik lagi.

"Kalau buku edisi kedua sudah yang direvisi," katanya serta menambahkan buku versi revisi edisi kedua akan diterbitkan pekan depan.

Tentang protes dan sangkalan yang disampaikan WHO, Siti Fadilah tidak menanggapinya secara serius dan hanya mengatakan, "Ini kan sudah jamannya demokrasi, saya bisa menulis, kalau ada yang menyangkal boleh saja."

Dia juga berkelakar protes dan sangkalan itu justru membuat bukunya terkenal dan laris di pasaran," Waah malah jadi terkenal di dunia buku saya, malah laris yaa," kata istri Ir.Supari itu seraya tersenyum. *

AS TAWARKAN BANTUAN JIKA BUKU DITARIK? Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates membantah pemerintahnya mengajukan kompensasi berupa penawaran bantuan militer kepada Indonesia, bila versi berbahasa Inggris dari buku Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari ditarik dari peredaran. "Tidak benar pemerintah AS menawarkan bantuan bila buku itu ditarik," kata Gates di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/2), usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Bahkan, menurut Gates, buku Siti Fadilah yang memuat berbagai fakta terkait mekanisme pengiriman virus flu burung, sama sekali tidak dibahas dalam pertemuannya dengan Presiden Yudhoyono. "Kami tidak membicarakan masalah itu," ujar dia. Namun, Gates tidak memberikan jawaban, ketika ditanya LAWANGSEWU.NET, apakah AS meneliti dan menjajaki kemungkinan pembuatan senjata biologis dari sampel-sampel virus flu burung.

Sebelumnya, Menkes RI menyatakan, akan menarik peredaran dan merevisi versi berbahasa Inggris dari buku perdananya, menyusul adanya sangkalan dari pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai beberapa fakta di dalam buku itu. Pemerintah AS juga disebut-sebut sebagai salah satu pihak yang menyangkal beberapa fakta yang ditulis Siti Fadilah dalam buku karya perdananya itu. *

www.lawangsewu.net

IPB Temukan Bakteri Dalam Produk Susu Bayi


JAKARTA, Pemerintah diminta segera menarik produk susu formula dan bubur bayi yang tercemar bakteri Enterobacter sakazakii. “Masalah bakteri, konsumen tidak bisa melihatnya. Mereka baru merasakan apabila sudah terkena dampaknya. Oleh sebab itu, lebih baik bahan makanan yang tercemar harus ditarik dari pasaran,” kata Ketua YLKI Husna Zahir yang dikutip okezone, Minggu (24/2).

Husna mengatakan, penarikan produk itu perlu dilakukan sambil menunggu hasil keputusan yang diambil pemerintah terkait dengan temuan itu. “Sambil menunggu tim gabungan bekerja, pemerintah bisa menarik produk yang tercemar, sehingga konsumen tidak dirugikan,” katanya.

Hal itu dikemukakan Husna terkait penemuan para peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) mengenai adanya Enterobacter sakazakii dalam susu formula anak-anak dan bubur bayi. Bakteri jenis ini bisa menyebabkan radang selaput otak. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 74 sampel susu formula, 13,5 persen di antaranya mengandung bakteri beracun. Tiga dari 46 sampel bubur susu bayi juga tercemar bakteri itu.

“Awalnya kami hanya ingin meneliti penyebab diare pada bayi, tapi saya malah kaget dengan ditemukannya Enterobacter sakazakii, bukan bakteri Escherichia coli yang sering ditemukan itu,” kata Ketua Tim Peneliti IPB, Sri Estuningsih, yang juga seorang ahli susu sapi dan makanan anak.

Menurut dia, bakteri Enterobacter sakazakii sangat membahayakan. Selain bisa menyebabkan radang selaput otak, bakteri itu juga bisa menyebabkan radang usus dan peradangan jaringan di seluruh tubuh. “Apalagi, susu formula dan bubur bayi banyak diberikan kepada anak usia di bawah satu tahun. Ini sangat membahayakan,” katanya.

Penelitian ini dilakukan sejak tahun 2003 dan terus disempurnakan, sebelum akhirnya dipublikasikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM). Namun, dengan alasan Badan POM tidak memiliki kewenangan, penelitian baru ditindaklanjuti dalam pertemuan dengan lembaga terkait, Sabtu (23/2).

Dijelaskan Sri, temuan bakteri Enterobacter sakazakii pada susu formula dan bubur bayi itu baru ditindaklanjuti oleh pemerintah, dengan membentuk tim gabungan untuk mengusut kasus itu. “Kami, (Sabtu) kemarin telah melakukan rapat dengan lembaga terkait di Kantor Departemen Pertanian untuk membahas temuan kami,” katanya.

Menurut dia, berdasarkan hasil pertemuan itu diputuskan pembentukan tim gabungan yang berasal dari Departemen Kesehatan, Departemen Pertanian, Badan POM, dan tim peneliti IPB yang melakukan penelitian tersebut. “Nantinya, masing-masing tim akan bekerja sesuai dengan kapasitasnya,” tuturnya.

Departemen Kesehatan, misalnya, akan meneliti tentang proses pembuatannya. Departemen Pertanian pada bahan dasarnya, dan Badan POM akan melakukan pendekatan kepada produsen. “Setelah tim gabungan ini bekerja, nanti akan ditentukan langkah konkretnya,” ujar Sri.

Umumkan segera

Sementara itu, masyarakat meminta agar pemerintah atau Balai Besar POM Bandung segera melakukan penelusuran seputar masalah susu formula dan bubur bayi yang ditengarai mengandung Enterobacter sakazakii. Hal itu diperlukan agar masyarakat terhindar dari efek yang tidak diinginkan.

“Tetapi yang lebih penting, pemerintah segera mengumumkan nama susu formula dan bubur bayi yang bermasalah, agar masyarakat bisa menghindari produk beracun tersebut,” ujar Dewi, ibu dari dua anak di daerah Pasteur yang mengaku mengetahui hal itu dari internet.

Ketika “PR” meminta konfirmasi seputar masalah tersebut ke Balai Besar POM di Bandung, mereka menyatakan belum menerima informasi seputar masalah tersebut dari Badan POM. “Saya juga malah baru mengetahui masalah tersebut dari salah satu media elektronik siang tadi,” ujar Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen Balai Besar POM Bandung, Dra. Siti Nuraniyah kepada “PR”, Minggu (24/2).

“Biasanya, jika ada masalah yang harus ditindaklanjuti, Balai Besar POM Bandung menerima faksimile, dan dari sana baru kita bisa melakukan tindakan selanjutnya, sesuai dengan tugas yang diberikan. Tapi sejak Jumat kemarin, kami tidak menerima surat apa pun,” katanya.

Pikiran-Rakyat(A-34/A-62)***
<<>
Jawa Pos,
Selasa, 26 Feb 2008,
Tommy Soeharto Sosialisasikan Bisnis lewat Tradisi Temu Wicara Warisan Ayah

Sering Pakai Kata Daripada dan Semangkin
Sebulan setelah Soeharto wafat, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto mulai rajin ke daerah. Bersama para pejabat, sang putra bungsu itu juga menghidupkan budaya "temu wicara" dengan para petani dengan bahasa dan gaya Pak Harto dulu.

ARIYANTO, Jakarta

TAHUN ini boleh jadi hari-hari yang sibuk bagi Tommy Soeharto. Lewat bendera baru perusahaannya, PT Mandala Energi Terapanindo, perusahaan yang memproduksi mesin pengubah batubara menjadi gas sintetis, putra kelima Pak Harto itu mencoba bangkit lagi.

Pesanan terhadap mesin Baragas (merek yang diusung PT Mandala) memang terus mengalir. Kamis (21/2) lalu "mengantarkan" pesanan kepada para anggota kelompok tani di Panjang, Bandar Lampung. Dan, Maret nanti melayani order perusahaan tekstil milik warga India di Rancaekek, Bandung. Total tahun ini ditargetkan mampu menjual 150 unit.

Pabrik Baragas dibangun di bekas lahan pabrik mobil nasional PT Timor Putera Nasional di Cikampek, Jawa Barat.

Selain itu, order datang dari beberapa pemesan di Kalimantan dan Sulawesi. Untuk pasar ekspor, Tommy mengincar Kamboja, negeri yang menghormati mendiang ayahnya karena dianggap memfasilitasi "kemerdekaan" negara tersebut.

Saat hadir di Lampung, provinsi penghasil kopi dan lada terbesar di Indonesia, Tommy masih seperti anak "kepala negara". Tiba di bandara dengan pesawat carter Beechcraft 1900, Tommy langsung menuju tempat acara dengan pengawalan vorijders.

Di lokasi PT Sinar Alam Kencana, tempat acara, dia disambut Gubernur Lampung H Sjahroedin Z.P., Duta Besar Kerajaan Kamboja untuk Indonesia Mr Khem Bunnaeng, serta para bupati di Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan.

Mengenakan batik cokelat, celana dan sepatu hitam, Tommy menjadi pusat perhatian. Para undangan, terutama ibu-ibu, berusaha mengabadikan wajahnya dengan kamera handphone. Bahkan, di antara mereka ada yang meminta foto bareng.

Puluhan fotografer maupun kamerawan pun berebut mengambil gambar presiden komisaris PT Humpuss tersebut. Tommy memang bak selebriti. Bahkan, gubernur Lampung pun seperti kalah pamor.

Didampingi direksi PT Humpuss, perusahaan yang menangani distribusi Baragas, pria 46 tahun itu memberikan bingkisan kepada 40 yatim piatu. Setelah itu, Tommy menandatangani prasasti hibah mesin Baragas kepada Kelompok Tani Sertani yang berasal dari tiga kabupaten di Lampung.

Tommy yang beberapa tahun dipenjara di Lapas Batu, Nusakambangan, karena kasus pembunuhan hakim agung, lalu menggelar temu wicara dengan para petani. Lima kursi berjajar rapi berhadapan dengan para petani. Tommy duduk di tengah, diapit Gubernur H Sjahroedin Z.P. dan para direksi PT Humpuss.

"Pak Tommy, kami para petani tolong dibantu. Kenaikan BBM ini sangat memukul kami," curhat seorang petani.

Mendengar keluhan itu, Tommy pun menjelaskan bahwa kehadirannya di Lampung salah satunya ingin membantu petani dengan meluncurkan produk Baragas. Langkah yang ditempuh bukan semata-mata bisnis. Dia ingin membantu petani, pengusaha, serta mencari energi alternatif yang ramah lingkungan dan murah.

Kepada petani, Tommy mengatakan juga sedang memproduksi pupuk organik. Dengan produk itu, produktivitas petani akan naik 50 persen. Selain biaya pemupukan lebih hemat (20-30 persen), produktivitas hasil pertanian akan naik sekitar 50 persen. "Ini kalau dijalankan secara nasional, maka subsidi pupuk semangkin tidak diperlukan lagi," katanya.

Begitu pula dengan Baragas. Menurut Tommy, kalau dijalankan secara nasional, kelangkaan BBM yang dialami banyak pembangkit listrik tidak terjadi lagi. Tapi, karena produknya baru tahap awal, Tommy minta waktu untuk pengembangan. "Semoga tidak butuh waktu terlalu lama untuk bisa diwujudken. Gensetnya bisa pakai Baragas lagi. Tidak pakai daripada solar lagi," jelas dia disambut tepuk tangan meriah para petani.

Ada juga petani yang kritis. "Pak Tommy, jangan-jangan kalau mesin Baragas sudah diterima petani dan petani sudah sangat tergantung, tidak ada pembinaan terhadap mereka," katanya.

Oleh kelompok tani setempat, kata dia, unit Baragas itu dipakai untuk pengeringan jagung. "Sejauh mana perhatian PT Humpuss sendiri terhadap petani. Jangan sampai kasih alat, tapi petani tidak diperhatikan," sambungnya.

Mendengar pertanyaan itu, Tommy, seperti gaya Pak Harto dulu, hanya tersenyum. Kata dia, mesin Baragas -harganya sekitar Rp 350 juta untuk tipe yang kecil hingga Rp 3 miliar- bukan hanya dipakai di Lampung, tapi sudah dipakai di berbagai daerah, bahkan negara lain. Karena itu, kata Tommy, Humpuss tak akan meninggalkan begitu saja customer-nya, sehingga memberi kesan jelek kepada karya asli anak bangsa ini.

Menurut Tommy, kelompok petani adalah pasar potensial Baragas. Kalau puas dengan produknya, kata Tommy, mereka akan menyampaikan kepada teman-teman mereka. "Untuk pembiayaan, Humpuss menyerahken ke petani sendiri, apakah perseorangan atau kelompok," katanya.

Selama temu wicara, tampak sekali Tommy seperti mewarisi gaya sang ayah. Senyumnya tampak sengaja ditata sedemikian rupa. Termasuk penggunaan kosa kata Soeharto yang sangat khas, seperti "semangkin", "daripada", serta akhiran "ken". Bedanya, kalau ada pertanyaan lucu, Soeharto membalas dengan tawa lepas dan renyah, Tommy hanya tersenyum-senyum. (el) >>